Oleh : Ainun Zaujah
Keharmonisan Orangtua adalah bekal yang sangat berharga untuk menjadi pembekalan pra nikah bagi anak-anaknya ketika membangun keluarga.
Keharmonisan yang mencipta bahagia di dalam hati dan jiwa.
Pada cara mereka berinteraksi, cara mereka saling menghargai, cara mereka bekerjasama dalam berbagi tugas di dalam keluarga. Keharmonisan itu Menular pada Anak-anaknya ketika menata Rumah Tangga agar bisa seindah surga.
Izinkan saya mengikat makna tentang Keharmonisan Orangtua lewat tulisan sederhana ini. Saya berterimakasih pada mama dan bapak atas nilai-nilai kebaikan yang diwariskan pada kami anak-anaknya.
Bapak dan mama mewariskan nilai-nilai yang sangat berharga dalam keluarga yaitu saling menyayangi, saling menghargai, saling meringankan beban.
Bapakku seorang polisi. Bapak sangat sayang pada keluarga. Berbagi peran domestik dan publik kerap ia lakukan dengan mama.
Ketika mama ngidam, bapak selalu berusaha mendampingi, melayani dan memenuhi kebutuhan mama baik materil maupun non materil.
Bapak dan mama tidak pernah bertengkar di depan kami. Mereka sangat pandai menjaga mata dan telinga kami dari usikan jiwa. Mereka selalu masuk ke dalam kamar untuk menyelesaikan konflik tanpa suara teriakan atau bentakan. Suasana kamar tetap sepi. Suasana rumah selalu damai. Betapa hebatnya mama dan bapak.
Mama dan bapak mewariskan praktek nyata yang ditangkap oleh semua indraku. Pelukan mesra ketika keduanya bertemu dan berpisah. Saling menggenggam jemari di pembaringan yang terbawa hingga keduanya tertidur dan waktu berkualitas yang terjadwal untuk berkomunikasi dari hati ke hati tentang tumbuh kembang anak-anak dan strategi keluarga menjaga keharmonisan.
Mamaku adalah Konselor Jiwaku. Bapakku adalah sumber ketangguhanku. Terimakasih ya Allah. Engkau Kirimkan mama dan bapak ke dalam hidupku sebagai malaikat tak bersayap yang selalu menjagaku dengan Perlindungan Terbaik.
Semoga Allah SWT selalu Merahmati Kehidupan mama dan bapak dalam Naungan Kasih-SayangNya.